Kritik Seni Rupa Lukisan Surialisme dan Kritik seni Musik

Kiritik seni biasanya dipelajari saat kamu duduk di bangku kelas 12, maka dari itu Pada hari ini, saya akan membagikan contoh kritik seni rupa lukisan surialisme serta kritik seni rupa buatan saya sendiri. semoga dapat dijadikan bahan untuk merangkai suatu kritik seni yang akan anda buat.


KRITIK SENI RUPA LUKISAN SURIALIS 


Kata Pengantar


Puji serta syukur kami panjatkan ke khadirat Allah swt atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah Kritik Seni Rupa yang bertemakan lukisan surialis. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari pengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam Penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Yogyakarta, 20 Februari 2016


Penyusun
Pendahuluan

            kreasi seni berkaitan dengan mencipta, menghayati, dan kritik. Mencipta, yaitu proses mewujudkan suatu karya seni sesuai dengan ide seniman. Menghayati, yakni proses menikmati suatu karya yang diciptakan seniman. Kritik, yakni proses evaluasi untuk menentukan baik-buruknya suatu ciptaan atau memberi penjelasan terhadap suatu karya berdasarkan norma-norma tertentu. Oleh karena itu, ketiga aktivitas itu, yakni antara seniman, penghayatan, dan kritik seni (penilaian) merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Proses apresiasi memang menjadi satu kebutuhan dan kritik adalah kebutuhan yang lain. Keduanya dapat berkait ketika kritik berhasil sebagai pemandu pemahaman dan apresiasi. Kritik selalu diharapkan menjadi pembuka kemungkinan adanya proses pemahaman antara kerja seniman dan daya apresiasi masyarakat penikmatnya. Tugas kritik karya seni akan lebih banyak pada prioritas masalah apresiasi, sehingga seluruh proses pendekatan dan isi paparan kritik dapat menciptakan iklim apresiasi.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari guru mata pelajaran Seni Budaya yang disusun berdasarkan tugas individu kepada masing-masing murid.
Makalah ini bertujuan untuk Memenuhi tugas guru mata pelajaran Seni Budaya, menambah referensi mengenai kritik seni rupa, serta menambah pengetahuan mengenai kritik seni rupa pada karya-karya yang telah dibuat.




     A.   Deskripsi


Judul Gambar           : Dilema Pelajar
Media                         : Cat minyak pada kanvas 40 X 50
Tahun                         : 2015


Gambar seorang manusia berkepala kerbau dan ditumpangi batu besar pada tempat yang tandus ini dilukis dengan menggunakan kuas. Dalam lukisan ini bahan yang digunakan untuk melukis adalah cat minyak dan kanvas sebagai media gambarnya. Terdapat 6 warna yang digunakan yaitu awan yang dilukis tidak rata dan batu yang berwarna hitam, pohon yang tidak ada daunnya berwarna coklat tua, tanah serta kepala kerbau yang berwarna coklat muda,  tubuh kerbau sendiri yang berwarna kuning kecoklatan dimana warna ini dari hasil perpaduan warna coklat dan kuning . Langit yang berwarna merah, dan yang terakhir adalah tanah yang pecah-pecah berwarna putih dengan warna coklat pada garis-garis pecahannya.



B. Analisis Formal

            Gambar yang dilukis dengan bentuk yang tidak mungkin ada yang melampaui batas logika manusia (surialis). Lukisan ini sudah tertata sesuai konsep yang telah disiapkan pada sketsa. Warna yang cenderung gelap seperti merah tua, coklat, hitam memang sengaja di berikan pada lukisan ini agar mendapatkan kesan yang menyeramkan. Selain unsur warna pada lukisan ini juga terdapat unsur garis dan tekstur. Terkstur pada lukisan ini adalah tekstur semu, yakni tekstur kasar/tak rata pada background dan tektur halus pada objek utama (kerbau). Garis-garis tepi antar objek satu dengan yang lainnya belum tertutup dengan rapi sehingga membuat gambar yang dihasilkan menjadi kurang nampak.
C. Intepretasi

          Manusia berkepala kerbau dengan batu besar di punggungnya menyimbolkan bahwa seorang pelajar yang melewati rintangan besar dan sangat berat dalam pencarian ilmu untuk mencapai kesuksesan. Manusia berkepala kerbau yang berjalan dengan merangkak menyimbolkan bahwa saat mereka (pelajar) tertekan dan tidak kuat akan cobaan yang ia dapatkan, seolah-olah seperti kerbau yang digembala, yang sebagaimana mengikuti perintah sang pemilik tanpa mengetahui apa sebenarnya tujuan yang ia lakukan selama ini. Tempat yang kering dan tandus tersebut menyimbolkan bahwa keadaan suasana para pelajar yang seolah-olah mereka berada pada tempat sangat menyeramkan atau dengan arti berat sekali untuk melaksanakan suatu tugas yang diberikan oleh guru.
D. Evaluasi



          Banyak sekali kekurangan yang ada pada lukisan bertemakan surialisme ini, karena saya sendiri baru sekali melukis menggunakan cat minyak, sehingga hasilnya tidak bagus seperti seniman-seniman terkenal. Seperti contohnya pada bentuk batu yang tidak terlihat seperti batu pada umumnya, kurang adanya lekukan-lekukan / cekungan yang harusnya ada pada batu tersebut agar dapat timbul seperti asli. Hal ini pastinya ada berbagai cara/ trik menggunakan kuas agar goresannya tepat dengan tujuan sang pelukis. Perlu banyaknya belajar agar dapat membuat karya seni lukis yang lebih bermakna dari hasil karya saya saat ini.


 Dibawah ini adalah contoh kritik seni musik:

KRITIK SENI MUSIK





Air Mata Api
Karya: Iwan Fals

Aku berjalan orang cibirkan mulut
Aku bicara mereka tutup hidung
Aku tersinggung peduli nilai nilai
Aku datangi dengan segunung api

Mereka lari ke ketiak ibunya
Ku tak peduli marahku menjadi
Mereka lari ke meja ayahnya
Aku tak mampu tenagaku habis terkuras

Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Orang sisa sisa menangis
Orang sisa sisa menangis

Air matanya
Air matanya
Air matanya
Api

Air matanya
Air matanya
Air matanya
Api


1. DESKRIPSI
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Dari video clip  yang saya lihat adalah sebagai berikut :
·   Lagu yang berjudul Air Mata Api
·   Penyanyi dari lagu tersebut adalah Iwan Fals
·   Lagu ini populer pada tahun 1989
·   Alat  musik yang dimainkan yaitu : gitar clasik
·   Lagu ini bergenre belanda
·   Musik yang dimainkan pada saat pembuka alunan musiknya begitu pelan
·   Pada pertengahan alunan musik nya berangsur angsur cepan dan mulai menaikan tempo.
·   Dibagian akhir memiliki kemiripan dengan awalannya, temponya pelan.

2.ANALISIS
                   Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi gaya perseorangan,tema yang digarap, kreatifitas. Teknik:

A.      Gaya Perseorangan
Iwan Fals bermain Gitarnya sambil duduk

B.      Tema
Temanya tdari lagu tersebut adalah bertemakan bencana alam dan duka derita

C.       Kreativitas
Menurut kami musik yang mereka mainkan begitu unik, mulai dari pembukaan menggunakan suara gitar. dan suara Iwan Fals dengan suara khasnya.

D.      Tekhnik
·         Teknik memainkan alat musik cukup baik, tempo yang teratur, dan penyusunan irama yang cukup teratur sehinga tidak naik turun.

3. INTERPRESTASI
Pesan yang disampaikan dari lagu ini adalah :
·          Dari lagu ini,kita dapat merasakan bencana yang terjadi  di negeri ini.  Bencana tersebut membuat rakyat  menderita.  Rakyat  kehilangan  segala yang  dimiliki.
·          Dari  lagu ini,kita juga mampu merasakan bagaimana rasanya menjadi mereka yang tak seberuntung kita.


4. EVALUASI
Mengevalusi atau menilai secara kritis:
Kritik  dalam  lagu Iwan Fals yang berjudul Air Mata Api menggunakan KRITIK JURNALISTIK dikarenakan isi dari lagu tersebut mengandung aspek pemberitahuan atau informasi tentang berbagai peristiwa. Dalam lagu tersebut mengandung unsur :

•      Sosial :karena dari lagu ini,kita dapat merasakan penderitaan saudara saudara kita  yang mengalami bencana yang terjadi ditanah air.

•      Agama :karena dari lagu ini, kita bertanya kepada Tuhan mengapa terjadi bencana. dan kita dapat berkaca atas kelakuan kita selama ini yang mungkin sering melalaikan perintah Tuhan sehingga tuhan murka.

•      Pendidikan :karena dari lagu ini, kita belajar untuk menjaga alam dengan baik.

•      Ekonomi : saudara kita yang terkena bencana kehilangan harta benda yang dimilikinya
Pendekatan kritik dalam lagu Iwan Fals  yang berjudul Air Mata Api menggunakan pendekatan EKSPRESIVISTIK dikarenakan di dalam lagu tersebut perasaan si pembuat lagu yaitu Iwan Fals  yang berdasarkan pengalamanya tentang kehidupan kelam di negeri ini.

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada lagu Air Mata Api dapat di simpulkan bahwa lagu tersebut memiliki makna yang dalam dan  dalam penulisannya pun menggunakan kata imajinatif atau kata kata yang rumit yang dapat dipahami dengan pemikiran yang baik.dalam penulisannya lagu ini menggambarkan peristiwa yang terjadi di negeri ini.

2. SARAN

Dari ulasan kritik  lagu ini,kita dapat mempelajari tentang bagaimana menghargai sesama masyarakat dengan baik sehingga tidak terjadi yang hal-hal yang membuat kesedihan.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kritik Seni Rupa Lukisan Surialisme dan Kritik seni Musik"

Post a Comment