Cerita sejarah memiliki penjelasan yang sangat panjang , maka dari itu kita dapat meringkasnya dengan mengambil beberapa pokok kalimat saja dengan catatan memenuhi aturan-aturan yang benar.
Struktur teks sejarah biasanya dipelajari saat di bangku kelas XII (12), agar kita selalu mengingatnya. Saya akan menulis penjelasan tentang struktur dan ciri kebahasaan teks cerita sejarah di blog ini, semoga dapat kalian mengerti dengan baik.
Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan
atau menceritakan tentang fakta atau kejadian masa lalu yang menjadi asal
muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah.
Struktur teks cerita sejarah
- Orientasi
- Urutan peristiwa
- Reorientasi
a.Orientasi
tahap pertama ini memberikan informasi tentang situasi
cerita sejarah yang diangkat dalam teks.
b. Urutan peristiwa
Terdiri atas beberapa paragraf yang menyediakan rekaman
peristiwa berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa sejarah tersebut.
c.Reorientasi (
pilihan)
Tahap ini bertujuan utuk menghadirkan kembali peristiwa
sejarah tersebut pada masa kini.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
a.
Nomina
b.
Verba
2. Kelompok kata, yaitu gabungan 2 kata atau lebih yang bersifat non-prediktif.
a.
Kelompok nomina (modifikatif/ mewatasi, koordinatif,
apositif)
b.
Kelompok verba ( modifikatif/ mewatasi,
koordinatif, apositif)
3. Konjungsi temporal yaitu konjungsi yang mengacu
pada waktu dan sekaligus sebagai sarana kohesi teks.
a.
Tidak sederajad
(apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sedari, sejak,
selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala dsb.)
b.
Sederajad
(sebelum, sesudah, kemudian, dsb.)
4. Nominalisasi yaitu proses pembentukan nomina
dari kelas kata yang lain dengan menggunakan afiks (prefiks, infiks, sufiks,
konfliks) tertentu.
Contoh:
Asinan ------> Sufiks-an (adjectiva [A], nomina [N])
Pedagang ------> Prefiks pe- (verba [V] , nomina [N])
Telunjuk ------> Infiks -el - (verba [V] , nomina [N])
0 Response to "Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah"
Post a Comment